Selasa, 06 Juni 2017

“ Sesungguhnya ‘Menilai orang dari luar’ bermakna konotasi buruk. Di dalamnya tersirat penilaian yang tidak adil, sepihak, dan terlalu cepat menarik kesimpulan. Sebenarnya sah-sah saja kalau kamu berbuat demikian. Toh itu pilihan….
.
Tetapi bagaimana jika penilaian itu di tujukan pada dirimu? Akankah kita salahkan mereka yang menilai buruk tentang kita? Atau kita harus berbenah untuk berupaya agar kita sesuai dengan apa yang baik kata mereka?
.
Jangan mau dipusingkan dengan komentar-komentar orang lain, karena mulut mereka tak akan pernah diam. Jika kita yakin berada di jalan yang benar, telah memberikan hak orang lain, telah menjalankan kewajiban dan sudah menampilkan akhlak yang baik maka tutup telinga rapat-rapat dari komentar orang-orang, karena mereka tidak akan berhenti menuduh dan mencari kesalahan.
.
Mengapa? Karena memang itulah kerjaan mereka. Para Nabi yang telah sempurna dan tidak memiliki cacat saja selalu dituduh, apalagi kita yang menyimpan banyak aib dan kesalahan ini?
.
Yang terpenting adalah, Ambil yang baik, buang yang buruk. Ya, begitulah seharusnya cara kita agar tak terlalu sakit hati dengan ‘Apa kata mereka.’ Manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari omongan orang. Bersyukurlah, karena masih ada yang peduli dengan kekeliruan kita.
Barakallahu fiikum🙏 ”
.
Kontribusi oleh @11erikaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar