Minggu, 04 Juni 2017

Kisah nyata di bulan ramadhan

Ini adalah kisah di bulan ramadhan. Kisah di bulan ramadhan ku bersama sahabat saya, Helmi Yahya  yang adalah seorang pengusaha tempat hiburan.Kisah di bulan ramadhan ini berawal ketika saya berada di Palembang bersama sahabat saya, Helmi Yahya.
Dalam kisah di bulan ramadhan ini kami sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan maestro pujaan yang menurutku cocok  untuk sebuah pekerjaan yang idealis. Kami akan bertemu dengan seorang anak pengarang lagu legendaris , AT Mahmud.
Ku dengar bunyi telfon dan langsung diangkat helmi dengan speaker dinyalakan ”bos, gimana nih? Kita belum dapat talent buat talkshow  naik haji gratis”. Suara di seberang telfon pun menjawab  “Kok bisa?, “ helmi menjawab dengan nada yang tinggi, “sudah 3 hari lebih syuting kenapa bisa gak dapat?”. Setelah itu helmi pun terdiam sambil mendengarkan penjelasan dari teamnya yang panjang. Wajah helmi memerah, bibirnya pun merapat serta jari-jari  tangannya didekatkan dan digigit. Itulah  kebiasaan helmi jika sedang panik.
“Syukurlah saya lagi di palembang, saya tidak tahu jika disini ada anak triwarsana. Kita ke tempat syuting dulu”, demikian jawaban dari helmi dan setelah itu ia terdiam. Sesampainya di lokasi syuting, di sebuah rumah yang disewa sebagai tempat tersembunyi dari hidden kamera yang sedang menguji kelayakan seorang talent untuk berangkat di hajikan gratis sesuai tema acara tersebut.
Helmi punya standar yang ketat dan tinggi. Seseorang dikatakan ”layak” bukan karena rekomendasi saja namun sia harus bisa lulus test. Memang memakan biaya serta  memakan waktu. Tetapi inilah kesempurnaan yang menjadi ciri dari helmi.
“Dimana data shooting talent hidden kamera??”, dalam sekejap kami menyaksikan video rekaman para talent tersebut di test dengan berbagai cara. Melalui hidden kamera kami memperhatikan. Ustad ini, bapak x, dinyatakan tidak ada yang layak. Saya pun disuruh untuk ikut menilai. “mas wowik,  lihat tuh yang dites sebelum jumatan ada dua ustad,”. Helmi keluar dengan muka yang memerah. Lalu saya turuti perintahnya dan menyaksikan.
Seperti biasa kami menggunakan ahli  penguji,  Rini, dia ini specialis penguji. Anggun, cantik, dan juga dewasa, lengkap menggunakan  jilbab juga kerendahan hatinya. Rini melakukan aksi ujiannya,  kepada ustad yang dituju dan berkata,” pak ustad, bisa kah saya meminta saran? saya ada masalah dengan perkawinan, suami saya..” dan seterusnya Rini bercerita dengan  sangat meyakinkan.
Sang ustad talent mulai menjawab, memberi  mewejang. Saat menyaksikan adegan tersebut, saya cukup bisa melihat ekspresi wajah atau mimik wajah dengan gerakan mata seseorang yang ber”minat”. Sayapun di buatnya naik darah! ”kok gitu sih?”. Ini ustad  terpandang didaerahnya yang sudah direkomendasikan oleh banyak orang. Dia berani menggeser duduknya agar dekat dengan rini. Hidden kamera merekam semua adegan dengan jelas, dan yang sangat mengherankan, ustad ini mengabaikan shalat jumat. Hilang sudah semua rasa di dalam hati saya , “dasar buaya”, saya berkata dalam hati saya.
Di dalam video yang kedua, setali tiga uang terlihat sama saja, dan malahan usatd ini memegang pundak  Rini. Setiap dia selesai dengan berapa kalimat, ustad langsung menyentuh apalah bagian tubuh si rini,seperti  tangan.  Emosi saya pun mulai naik dan memuncak. “Gile aja nih ustad, sama saja!! dasar bandot semuanya”. Dan mendadak sangat marah, karena sebagai pria, saya sangat mengtahui bagaimana  niat laki-laki seperti itu, saya jadi emosi banget melihatnya.
Saya pun keluar dari ruangan, helmi dengan nafasnya yang turun naik dengan cepat mengatakan “Gilaaaaa nih, besok harus ditayang jam 4 sore, namun belum ada talent. Mana rini?”.
Crew pun menjawab “Lagi ada talent dideket sini pak, ini sedang kita test,live nih di ruang belakang”. Kami pun langsung bergegas untuk menonton. Semua crew berharap dengan cemas dan semua wajah terlihat  tegang. “Jauh tidak kalo dari sini??”, saya bertanya. “Tidak mas, hanya 500 meter”, seorang kameramen triwarsana menjawab. “Siapa dia”,tanyaku  sekali lagi kepada kameramen.”Ia adalah seorang guru bahasa indonesia yang waktu sorenya digunakan untuk mengajar ngaji”.
Di dalam monitor, terlihat seorang bapak sedang duduk, kelelahan karena habis mengajar ngaji di masjid. Masuklah  rini,dengan ekting yang meyakinkan dia berkata,”pak, saya memiliki anak angkat yang usianya sudah 8 tahun, tepatnya kelas 2 SD. Saya tidak sanggup lagi merawatny.  Nakal sekali pak. Saya mau buang anak ini atay saya mau kasih bapak saja.” Rini menyelesaikan kalimatnya dengan marah serta mukanya yang memerah sambil membetulkan jilbabnya yang membuat seluruh lekuk tubuhhnya terbentuk seksi.
Si bapakpun membuang muka sambil menunduk ia menjawab, “baiklah aku terima  “. ”Maksud bapak gimana?” Tanya rini.
“Ya ,berikan anak itu, akan aku rawat dia. Karena ini pasti sudah kehendak Allah, aku ikhlas”, si bapak  menjawab sambil tetap menundukkan wajahnya kebawah.
Wajah rini terlihat gugup dan berkata, “Apakah boleh saya memberikan anak itu hari ini kepada bapak?. Karena rumah kami sangat jauh di tujuh ulu”, Rini menambahkan kesusahan dalam ceritanya.
Sang bapak memiringkan duduknya, ia merogoh sakunya, terlihat ada beberapa uang ribuan berlembar-lembar yang kira-kira ada 15 lembar dan dia berkata, ” Aku hanya memiliki uang segini”. Dan diberikan semuanya kepada Rini, ”gunakanlah angkot lalu bawa anak itu kemari.” Jawab si bapak dengan santun.
Semua adegan tersebut kami saksikan dengan penuh ketegangan, bahkan banyak dari penduduk sekitar mulai memenuhi ditempat kami, udara dalam ruangan monitor terasa sesak. “Ayo kita langsung kesana, semua kamera”, kata helmi menghilangkan ketegangan.
Bergegas kami menuju masjid. Warga sekitar mengikuti. Crew sebanyak 15 orang 3 kamera, 2 sound boom, hal ini sangat menarik perhatian warga dikampung tersebut. Sesampainya  kami di  masjid. Kamerapun  langsung keluar dari semua arah. Si bapak pun terjekut dengan  wajahnya yang bingung. Kemudian sahabat saya, helmi yahya muncul dan  mengatakan kepada bapak tersebut,” Alhamdulillah bapak dapat hadiah naik haji gratis!!!!!”
Si bapak sanagt terkejut, dengan wajahnya yang tergetar dan giginya bergemerutuk si bapak tidak bisa berkata-kata. Ia bersujud disajadah berkali-kali,  beberapa menit kemudian hadir penduduk sekitar kira-kira 500an warga dari kampung tersebut tanpa komando mengumandangkan, “Labaik allauhumma labaik..” 500 orang lebih meneriakkan kata tersebut berulang kali dan bergetar kami semua.
Airmata sayapun tiba-tiba turun tanpa ada  sebab. Saya lalu bertanya pada seorang ibu yang sedang berdiri sambil menangis. ”Siapakah dia itu bu? “,Tanya saya kepada si ibu.
”Dia adalah bapak Rahmat sorang guru bahasa indoneia di SD daerah sini. Tiap bulannya ia memberikan setengah dari pendapatannya untuk membayar anak-anak dengan permen atau dengan apapun agar mereka mau mengaji”, jawab sang ibu.
”Setengah dari pendapatannya???!! “,saya bertanya lagi.
“Iya mba”, lanjut ibu tadi, “Hal tersebut sudah lakukan selama 25 tahun, saya adalah muridnya pertama dulu, karena hidup sangat miskin sehingga kami tidak sanggup belajar, namun dia membimbing kami. Dan sekarang juga anakku belajar ngaji bersama dengan  bapak rahmat, dan pak rahmat masih memberi  hadiah supaya rajin mengaji”.
Saya terkejut  menyaksikan seorang bapak, yang lagi dipakaikan kain ihrom, lalu  di kumandangkanlah talbiah, labaik Allamulabaik oleh semua warga kampung yang mencintainya, dan di arak beramai-ramai dari masjid menuju kerumahnya.
Rumahnya yang  berjarak 200 meter dari masjid., untuk dipamitkan juga untuk mohon izin kepada sang istri. Setiba dirumah pak rahmat  yang masih beralaskan tanah, sepasang suami istri renta ini berpelukan dan saya masih bisa mendengar sang bapak berkata kepada istrinya,” Allah sudah mengabulkan do’a kita bu, aku berhaji. Aku yang hidup  miskin ini akan berhaji” dengan suara lirihnya, memohon izin ya. Sungguh kisah di bulan ramadhan yang menggetarkan jiwa.
Kisah di bulan ramadhan ini.. membuatku bersuujud  di tanah seketika mendengar kata-katanya..”Terima kasih ya Allah, terima kasih…. Karena masih ada orang seperti pak Rahmat yang engkau sisakan untuk kami” tak henti-henti saya bersyukur kepada Allah.
Semoga kisah di bulan ramadhan ini, bisa menginspirasi sobat dije untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bagi diri sendiri maupun sesama. Karena kisah di bulan ramadhan ini juga sangat menginspirasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik seperti pak rahmat. Sungguh bulan ramadhan memang banyak sekali kejutannya. Dan semoga banyak kisah di bulan ramadhan lainnya yang akan terjadi lagi kepada sobat dije sekalian. Sungguh kisah di bulan ramadhan yang mengubah hidup serta pemikiranku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar